tag:blogger.com,1999:blog-4092214981962153472024-03-13T08:45:55.800-07:00Puji blogsPuji blogshttp://www.blogger.com/profile/06262049976016312008noreply@blogger.comBlogger1125tag:blogger.com,1999:blog-409221498196215347.post-79015995437056036392012-10-10T18:34:00.006-07:002012-10-10T18:34:42.520-07:00Hikmah Berqurban<h3 class="post-title entry-title">
<br /></h3>
<div class="post-header">
</div>
<div class="post-body entry-content" id="post-body-2977694480561751812">
<img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5671091295585823922" src="http://1.bp.blogspot.com/-A1TYYI0yyZk/TrPDfJIz7LI/AAAAAAAAA4U/iE_W5P98dik/s400/kambing%2Bqurban.jpg" style="cursor: pointer; float: left; height: 261px; margin: 0pt 10px 10px 0pt; width: 298px;" />Alangkah
malunya kita kepada Bapak para Nabi yang bersedia mengorbankan anaknya
untuk mentaati Allah, sedangkan kita enggan dan bermalas-malasan sekedar
menyisihkan sedikit rezeki dariNya. Semoga kita diberi kemudahan untuk
melaksanakan syariat yang mulia ini, yakni berkurban, untuk mendekat
kepada Allah ta'ala.<br /><br />Selain ibadah haji, pada bulan Dzulhijjah
umat Islam merayakan hari raya Idul Adha. Lantunan takbir diiringi
menggema menambah semaraknya hari raya. Suara takbir bersahut-sahutan
mengajak kita untuk sejenak melakukan refleksi bahwa tidak ada yang
agung, tidak ada yang layak untuk disembah kecuali Allah, Tuhan semesta
alam. Pada hari itu, kaum muslimin selain dianjurkan melakukan shalat
sunnah dua rekaat, juga dianjurkan untuk menyembelih binatang kurban
bagi yang mampu. Anjuran berkurban ini bermula dari kisah penyembelihan
Nabi Ibrahim kepada putra terkasihnya yakni Nabi Ismail as.<br /><br />Peristiwa
ini memberikan kesan yang mendalam bagi kita. Betapa tidak. Nabi
Ibrahim yang telah menunggu kehadiran buah hati selama bertahun-tahun
ternyata diuji Tuhan untuk menyembelih putranya sendiri. Nabi Ibrahim
dituntut untuk memilih antara melaksanakan perintah Tuhan atau
mempertahankan buah hati dengan konsekuensi tidak mengindahkan
perintahNya. Sebuah pilihan yang cukup dilematis. Namun karena didasari
ketakwaan yang kuat, perintah Tuhanpun dilaksanakan. Dan pada akhirnya,
Nabi Ismail tidak jadi disembelih dengan digantikan seekor domba. Kisah
mengharukan ini diabadikan dalam al Quran surat al Shaffat ayat
102-109.<br />فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ السَّعْيَ قَالَ يَا بُنَيَّ إِنِّي
أَرَى فِي الْمَنَامِ أَنِّي أَذْبَحُكَ فَانْظُرْ مَاذَا تَرَى قَالَ يَا
أَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُ سَتَجِدُنِي إِنْ شَاءَ اللَّهُ مِنَ
الصَّابِرِينَ (١٠٢)فَلَمَّا أَسْلَمَا وَتَلَّهُ لِلْجَبِينِ
(١٠٣)وَنَادَيْنَاهُ أَنْ يَا إِبْرَاهِيمُ (١٠٤)قَدْ صَدَّقْتَ الرُّؤْيَا
إِنَّا كَذَلِكَ نَجْزِي الْمُحْسِنِينَ (١٠٥)إِنَّ هَذَا لَهُوَ
الْبَلاءُ الْمُبِينُ (١٠٦)وَفَدَيْنَاهُ بِذِبْحٍ عَظِيمٍ
(١٠٧)وَتَرَكْنَا عَلَيْهِ فِي الآخِرِينَ (١٠٨)سَلامٌ عَلَى إِبْرَاهِيمَ<br /><br /><br />102.
Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama
Ibrahim, Ibrahim berkata: "Hai anakku Sesungguhnya aku melihat dalam
mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!" ia
menjawab: "Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu;
insya Allah kamu akan mendapatiku Termasuk orang-orang yang sabar".<br />103. tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis(nya), (nyatalah kesabaran keduanya ).<br />104. dan Kami panggillah dia: "Hai Ibrahim,<br />105.
Sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu[1284] Sesungguhnya
Demikianlah Kami memberi Balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.<br />106. Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata.<br />107. dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar[1285].<br />108. Kami abadikan untuk Ibrahim itu (pujian yang baik) di kalangan orang-orang yang datang Kemudian,<br />109. (yaitu)"Kesejahteraan dilimpahkan atas Ibrahim".<br />[1284]
Yang dimaksud dengan membenarkan mimpi ialah mempercayai bahwa mimpi
itu benar dari Allah s.w.t. dan wajib melaksana- kannya.<br />[1285]
Sesudah nyata kesabaran dan ketaatan Ibrahim dan Ismail a.s. Maka Allah
melarang menyembelih Ismail dan untuk meneruskan korban, Allah
menggantinya dengan seekor sembelihan (kambing). Peristiwa ini menjadi
dasar disyariatkannya Qurban yang dilakukan pada hari raya haji.<br /><br /><br />Bila
untuk Nabi Ibrahim Allah meminta anaknya. Dari kita Allah SWT hanya
meminta agar kita mengorbankan kambing, sapi atau unta. Alangkah malunya
kita kepada Bapak para Nabi yang bersedia mengorbankan anaknya untuk
mentaati Allah, sedangkan kita enggan dan bermalas-malasan sekedar
menyisihkan sedikit rezeki dariNya. Semoga kita diberi kemudahan untuk
melaksanakan syariat yang mulia ini, yakni berkurban, untuk mendekat
kepada Allah ta'ala.<br /><br />Kata kurban (dalam bahasa Arab berarti
mendekatkan) tidak dikenal dalam istilah fikih Islam sebagai kata yang
bermakna penyembelihan hewan pada Idul Adha. Fikih Islam menggunakan
istilah dhahiyah atau udh-hiyah. Sebagian ulama mengistilahkannya dengan
an-nahr diambil dari istilah Alquran surat Alkautsar ayat 2.<br /><br /><br />فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ<br /><br />Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah.<br /><br />Ibadah
kurban sudah dikenal sejak zaman Nabi Adam AS dengan pe-rintah kepada
putra-putranya (Qabil dan Habil) untuk mengorbankan dari hasil mata
pencahariannya masing-masing. Kemudian dipertehgas lagi oleh Nabi
Ibrahim AS yang dengan kepasrahannya menyembelih putranya Ismail.
Syariat kurban ini dilanjutkan Nabi Muhammad SAW dalam salah satu
sabdanya yang diriwayatkan Imam Tirmizi. "Aku diperintahkan menyembelih
kurban dan kurban itu disunahkan bagi kamu."<br /><br />Sejatinya, ibadah kurban juga banyak mengandung pesan-pesan moral dan nilai-nilai pendidikan, antara lain;<br /><br />Pertama,
melatih kepatuhan dan kepasrahan total kepada Allah. Kalau Nabi
Ibrahim AS dengan patuh dan tulus menyembelih putranya yang sangat
disayangi, kita hanya diminta menyembelih hewan kurban yang dalam
ketentuan fikih harus bagus, besar, sempurna, dan tidak cacat.<br /><br />Namun
bukan hewan kurbannya yang akan mendekatkan kita dengan Allah.
"Daging-danging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai
(keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan daripada kamulah yang dapat
mencapainya" (Alhaj[22]:37).<br />لَنْ يَنَالَ اللَّهَ لُحُومُهَا وَلا
دِمَاؤُهَا وَلَكِنْ يَنَالُهُ التَّقْوَى مِنْكُمْ كَذَلِكَ سَخَّرَهَا
لَكُمْ لِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ وَبَشِّرِ
الْمُحْسِنِينَ<br /><br />Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali
tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi Ketakwaan dari kamulah
yang dapat mencapainya. Demikianlah Allah telah menundukkannya untuk
kamu supaya kamu mengagungkan Allah terhadap hidayah-Nya kepada kamu.
dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik.<br /><br /><br />Kedua,
menghilangkan nafsu bahimiyah (nafsu kebinatangan). Ketika hewan kurban
jatuh ke bumi saat disembelih, seolah-olah putuslah sifat-sifat
kebinatangan seperti serakah, kejam, penindas, egois, otoriter, dan
sebagainya. Saat itu hendaknya si pelaku kurban menyaksikannya sambil
memanjatkan doa kepada Allah agar dihindarkan dari sifat-sifat tersebut.<br /><br />Ketiga,
menumbuhkan sifat tawadhu dan menghilangkan sifat sombong atau takabur.
Sebelum hewan kurban disembelih, pelaku kurban disunahkan
mengumandangkan kalimat takbir, tahmid dan tahllil. Ini bermakna bahwa
hanya Allah yang Mahabesar, yang patut disanjung dan dipuji, tiada tuhan
selainNya.<br /><br />Keempat, menanamkan rasa kasih sayang kepada orang
lain. Karenanya daging kurban hendaknya dibagikan kepada sasaran yang
tepat, yaitu para fakir miskin yang sangat membutuhkannya.<br /><br />Kelima,
menumbuhkan sifat dermawan. Ibadah kurban dilakukan berulang-ulang
setiap tahun bagi yang mampu. Ini sebagai pembiasaan, karena sesuatu
yang diulang-ulang, akan sulit untuk dihilangkan.<br /><br />Semoga
bermanfaat. Allah Maha Melihat, Allah mengetahui mana yang bersyukur dan
mana yang tidak. Dan Allah akan berilah yang lebih besar bagi yang ikhlas berqurban. Dan kecelakaan besarlah, bagi diri yang sebenarnya mampu tetapi tidak mengakui kemampuannya dalam berQurban.</div>
Puji blogshttp://www.blogger.com/profile/06262049976016312008noreply@blogger.com13